PENGELOLAAN DAN PENYIMPANAN PERALATAN LABORATORIUM KIMIA YANG BAIK DAN BENAR
Juknis DAK
SMA-smk 2017,DAK SMA 2017,,produk dak sma 2017,dak smk 2017,dak sma 2017,alat
lab ipa sma,alat lab kimia sma,laboratorium
kimia sma,laboratorium kimia smk,
bansos alat lab ipa sma, alat lab ipa sma, peralatan lab ipa sma, alat peraga
ipa, alat peraga sma, alat peraga smk, jual alat peraga sma, alat peraga ipa,
alat peraga kimia, alat peraga fisika, alat peraga biologi,Rab alat kimia sma
dak 2017, pagu@100juta,Alat Peraga sma,dak sma 2017
Add caption |
Pengelolaan
merupakan suatu proses pendayagunaan sumber daya secara efektif dan
efisien untuk mencapai suatu sasaran yang diharapkan secara optimal
dengan memperhatikan keberlanjutan fungsi sumber daya. Pengelolaan
laboratorium berkaitan dengan pengelola dan pengguna, fasilitas
laboratorium (bangunan, peralatan laboratorium, spesimen biologi, bahan
kimia), dan aktivitas yang dilaksanakan di laboratorium yang menjaga
keberlanjutan fungsinya. Pada dasarnya pengelolaan laboratorium
merupakan tanggung jawab bersama baik pengelola maupun pengguna. Oleh
karena itu, setiap orang yang terlibat harus memiliki kesadaran dan
merasa terpanggil untuk mengatur, memelihara, dan mengusahakan
keselamatan kerja. Mengatur dan memelihara laboratorium merupakan upaya
agar laboratorium selalu tetap berfungsi sebagaimana mestinya. Sedangkan
upaya menjaga keselamatan kerja mencakup usaha untuk selalu mencegah
kemungkinan terjadinya kecelakaan sewaktu bekerja di laboratorium dan
penangannya bila terjadi kecelakaan.
Isi
Alat
laboratorium kimia merupakan benda yang digunakan dalam kegiatan
dilaboratorium kimia yang dapat dipergunakan berulang – ulang. Contoh
alat laboratorium kimia pinset, pembakar spiritus, thermometer,
stopwatch, tabung reaksi, gelas ukur jangka sorong dan mikroskop. Alat
yang digunakan secara tidak langsung di dalam praktikum merupakan alat
bantu laboratorium, seperti tang, obeng, pemadam kebakaran dan kotak
Pertolongan Pertama.
Keselamatan
di laboratorium akan terjamin bila penanganan bahan kimia dilakukan
dengan berpedoman pada rambu-rambu yang ada pada etiket kemasan bahan
kimia. Aktivitas di laboratorium yang menggunakan bahan-bahan kimia
tentu tidak lepas dari peralatan yang digunakan sehingga bahaya tidak
hanya disebabkan oleh penanganan bahan yang salah, namun juga dapat
terjadi bahaya fisik dari peralatan yang kita gunakan bila kita tidak
berpedoman pada aturan tentang penanganan alat.
A. Macam-Macam Alat Laboratorium IPA
Macam peralatan laboratorium meliputi :
- Alat ukur, seperti thermometer, barometer, respirometer, gelas ukur, stopwatch, mikrometer sekrup, dsb.
Gambar 1. Berbagai alat laboratorium yang dapat digunakan untuk mengukur.
- Alat dari gelas, seperti tabung reaksi, labu erlenmeyer, pembakar spiritus, dsb.
- Model, seperti model pencernaan, model pernapasan, model kerangka, model indera dan organ lainnya.
Gambar 3. Berbagai alat laboratorium yang merupakan model dimana model ini biasanya digunankan pada pelajaran biologi.
- Bagan, seperti bagan klasifikasi makhluk hidup, bagan metamorfosis pada katak, bagan sistem pengeluaran manusia, dsb.
Gambar 4. Berbagai alat laboratorium yang merupakan bagan dimana bagan ini biasanya digunankan pada pelajaran biologi.
- Alat siap pakai (rakitan), seperti kit listrik, kit magnet, kit optik, dsb.
Gambar 5. Berbagai alat laboratorium yang berupa rakitan, biasanya ini digunakan pada laboratorium fisika atau laboratorium tekhnik.
- Alat bantu proses percobaan seperti pinset, gunting dan pembakar bunsen/spiritus, mortar dan alu.
Gambar 6. Berbagai alat bantu dalam laboratorium.
Perlengkapan pendukung (perkakas) yang diperlukan selama bekerja di laboratorium IPA, seperti :
1. Alat pemadam kebakaran, dapat diganti dengan pasir basah dan karung goni basah.
- Kotak Pertolongan Pertama lengkap dengan isinya (obat, kasa, plester, obat luka)
- Alat kebersihan seperti sapu, pengki/serokan sampah, lap pel, sikat tabung reaksi.
- Alat bantu lainnya seperti obeng, palu, tang, gergaji dsb.
Gambar 7. Berbagai alat laboratorium yang merupakan perkakas pendukung.
Alat di laboratorium IPA berdasarkan bahan pembuatnya, meliputi kelompok :
1. Alat optik (kaca), seperti tabung reaksi, labu erlenmeyer, pembakar spiritus.
2. Alat dari logam, seperti kasa asbes, peralatan bedah dsb.
3. Alat dari kayu, seperti rak tabung reaksi, penjepit tabung reaksi dsb
4. Alat dari plastik, seperti botol zat kimia dsb.
5. Alat dari bahan lainnya seperti sikat tabung reaksi dari ijuk, sumbat gabus dan mortar dari porselain.
Gambar 8. Berbagai alat laboratorium yang dikelompokkan berdasarkan bahan pembuatnya .
B. Penataan alat dan bahan
Penataan (ordering) alat / bahan adalah proses pengaturan alat / bahan di laboratorium agar tertata dengan baik. Dalam menata alat / bahan tersebut berkaitan erat dengan keteraturan dalam penyimpanan maupun kemudahan dalam pemeliharaan
Yang harus diketahui sebelum melakukan penataan:
- Mengenali alat dan fungsinya
- Mengenali sifat bahan
- Kualitas alat termasuk kecanggihan dan ketelitian
- Keperangkatan
- Nilai/harga alat
- Kualitas alat tersebut dan kelangkaannya
- Bahan dasar penyusun alat
- Bentuk dan ukuran alat
- Bobot/berat alat
C. Cara Menyimpan Alat Laboratorium IPA
Alat
yang digunakan dalam kegiatan di laboratorium IPA memerlukan perlakuan
khusus sesuai sifat dan karakteristik masing-masing. Perlakuan yang
salah dalam membawa, menggunakan dan menyimpan alat di laboratorium IPA
dapat menyebabkan kerusakan alat dan bahan, terjadinya kecelakaan kerja
serta dapat menimbulkan penyakit.
Cara
memperlakukan alat dan bahan di laboratorium IPA secara tepat dapat
menentukan keberhasilan dan kelancaran kegiatan. Cara menyimpan alat
laboratorium IPA dengan memperhatikan bahan pembuat alat tersebut, bobot
alat, keterpakaiannya, serta sesuai pokok bahasannya. Penyimpanan alat
menurut aturan tertentu harus disepakati antara pengelola laboratorium
dan diketahui oleh pengguna/praktikan.
Untuk
memudahkan dalam penyimpanan dan pengambilan kembali alat di
laboratorium, maka sebaiknya dibuatkan daftar inventaris alat yang
lengkap dengan kode dan jumlah masing-masing. Alat yang rusak atau pecah
sebaiknya ditempatkan pada tempat tersendiri, dan dituliskan dalam buku
kasus dan buku inventaris laboratorium IPA.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyimpanan alat yaitu :
1. Bahan dasar pembuatan alat
2. Bobot alat
3. Kepekaan alat terhadap lingkungan
4. Pengaruh alat yang lain
5. Kelengkapan perangkat alat dalam suatu set
Penataan dan penyimpanan alat / bahan didasarkan pada :
1. Keadaan laboratorium yang ditentukan oleh fasilitas, susunan laboratorium, dan keadaan alat/bahan.
2. Kepentingan pemakai ditentukan berdasarkan kemudahan dicari dan dicapai, keamanan dalam penyimpanan dan pengambilannya.
Dasar dari penyimpanan alat, yaitu :
1. Jenis Alat, misalnya gelas kimia, corong, cawan petri, lumpang dan alu
2. Jenis bahan pembuat, misalnya kaca, porselin, logam dan kayu
3. Percobaan, misalnya laju reaksi, kesetimbangan, dll
4. Seberapa sering alat digunakan
- Yang sering digunakan misalnya: gelas kimia
- Yang jarang digunakan misalnya: lumpang & alu
Penyimpanan alat dan bahan
- Alat-alat
yang sering digunakan, alat yang boleh diambil sendiri oleh siswa dan
alat- alat yang mahal harganya penyimpanannya dipisah
- Alat-alat untuk percobaan fisika biasanya dikumpulkan menurut golongan percobaannya
- Alat-alat yang digunakan untuk beberapa jenis percobaan disimpan tersendiri ditempat khusus.
- Alat-alat untuk percobaan biologi umumnya disimpan menurut judul percobaan atau dapat dilakukan berdasarkan atas bahan alat
Gambar 9. Salah satu cara penanganan dan penggunaan alat laboratorium.
Adapun perlakuan terhadap alat-alat di laboratorium seperti :
- Membawa alat sesuai petunjuk penggunaan
- Menggunakan alat sesuai petunjuk penggunaan.
- Menjaga kebersihan alat
- Menyimpan alat
Gambar 10. Berbagai alat laboratorium yang disimpan pada lemari alat.
Tata letak dan pengaturan perabot laboratorium IPA
- Prinsip keamanan
Alat
disimpan supaya aman dari pencuri dan kerusakan, atas dasar alat yang
mudah dibawa dan mahal harganya seperti stop watch perlu disimpan pada
lemari terkunci. Aman juga berarti tidak menimbulkan akibat rusaknya
alat dan bahan sehingga fungsinya berkurang.
- Prinsip Kemudahan
Untuk
memudahkan mencari letak masing – masing alat dan bahan, perlu diberi
tanda yaitu dengan menggunakan label pada setiap tempat penyimpanan alat
(lemari, rak atau laci).
- Prinsip Keleluasaan
Penyimpanan
alat diperlukan ruang penyimpanan dan perlengkapan seperti lemari, rak
dan laci yang ukurannya disesuaikan dengan luas ruangan yang tersedia.
- Prinsip Keindahan
Cara penyimpanan alat dan bahan dapat berdasarkan jenis alat, pokok bahasan, golongan percobaan dan bahan pembuat alat :
- Pengelompokan alat – alat fisika berdasarkan pokok bahasannya seperti : Gaya dan Usaha (Mekanika), Panas, Bunyi, Gelombang, Optik, Magnet, Listrik, Ilmu, dan Alat reparasi.
- Pengelompokan alat – alat biologi menurut golongan percobaannya, seperti : Anatomi, Fisiologi, Ekologi dan Morfologi.
- Pengelompokan alat – alat kimia berdasarkan bahan pembuat alat tersebut seperti : logam, kaca, porselen, plastik dan karet.
Jika alat laboratorium dibuat dari beberapa bahan, alat itu dimasukkan ke dalam kelompok bahan yang banyak digunakan.
Penyimpanan
alat diperlukan ruang penyimpanan dan perlengkapan seperti lemari, rak
dan laci . Pengelompokan alat – alat kimia berdasarkan bahan pembuat
alat tersebut seperti : logam, kaca, porselen, plastik dan karet
Penyimpanan alat dan bahan selain berdasar hal – hal di atas, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu :
- Mikroskop disimpan dalam lemari terpisah dengan zat higroskopis dan dipasang lampu yang selalu menyala untuk menjaga agar udara tetap kering dan mencegah tumbuhnya jamur.
- Alat berbentuk set, penyimpanannya harus dalam bentuk set yang tidak terpasang.
- Ada alat yang harus disimpan berdiri, misalnya higrometer, neraca lengan dan beaker glass.
- Alat yang memiliki bobot relatif berat, disimpan pada tempat yang tingginya tidak melebihi tinggi bahu.
- Penyimpanan zat kimia harus diberi label dengan jelas dan disusun menurut abjad.
- Zat kimia beracun harus disimpan dalam lemari terpisah dan terkunci, zat kimia yang mudah menguap harus disimpan di ruangan terpisah dengan ventilasi yang baik.
Penyimpanan
alat perlu memperhatikan frekuensi pemakaian alat. Apabila alat itu
sering dipakai maka alat tersebut disimpan pada tempat yang mudah
diambil. Alat – alat yang boleh diambil oleh siswa dengan sepengetahuan
guru pembimbing, hendaknya diletakkan pada meja demonstrasi atau di
lemari di bawah meja keramik yang menempel di dinding. Contoh alat yang
dapat diletakkan di meja demonstrasi adalah : kaki tiga, asbes dengan
kasa dan tabung reaksi.
Penyimpanan
dan pemeliharaan alat / bahan harus memperhitungkan sumber kerusakan
alat dan bahan. Sumber kerusakan alat dan bahan akibat lingkungan
meliputi hal – hal berikut :
1. Udara
Udara
mengandung oksigen dan uap air (memilki kelembaban). Kandungan ini
memungkinkan alat dari besi menjadi berkarat dan membuat kusam logam
lainnya seperti tembaga dan kuningan. Usaha untuk menghindarkan barang
tersebut terkena udara bebas seprti dengan cara mengecat, memoles,
memvernis serta melapisi dengan khrom atau nikel. Kontak dengan udara
bebas dapat menyebabkan bahan kimia bereaksi.
Akibat
reaksi bahan kimia dengan udara bebas seperti timbulnya zat baru,
terjadinya endapan, gas dan panas. Dampaknya bahan kimia tersebut tidak
berfungsi lagi serta dapat menimbulkan kecelakaan dan keracunan.
2. Air dan Asam – Basa
Alat
laboratorium sebaiknya disimpan dalam keadaan kering dan bersih, jauh
dari air, asam dan basa. Senyawa air, asam dan basa dapat menyebabkan
kerusakan alat seperti berkarat, korosif dan berubah fungsinya. Bahan
kimia yang bereaksi dengan zat kimia lainnya menyebabkan bahan tersebut
tidak berfungsi lagi dan menimbulkan zat baru, gas, endapan, panas serta
kemungkinan terjadinya ledakan.
3. Suhu
Suhu
yang tinggi atau rendah dapat mengakibatkan :alat memuai atau
mengkerut, memacu terjadinya oksidasi, merusak cat serta mengganggu
fungsi alat elektronika.
4. Mekanis
Sebaiknya
hindarkan alat dan bahan dari benturan, tarikan dan tekanan yang besar.
gangguan mekanis dapat menyebabkan terjadinya kerusakan alat / bahan.
5. Cahaya
Secara
umum alat dan bahan kimia sebaiknya dihindarkan dari sengatan matahari
secara langsung. Penyimpanan bagi alat dan bahan yang dapat rusak jika
terkena cahaya matahari langsung, sebaiknya disimpan dalam lemari
tertutup. Bahan kimianya sebaiknya disimpan dalam botol yang berwarna
gelap.
6. Api
Komponen
yang menjadi penyebab kebakaran ada tiga, disebut sebagai segitiga api.
Komponen tersebut yaitu adanya bahan bakar, adanya panas yang cukup
tinggi, dan adanya oksigen. Oleh karenanya penyimpanan alat dan bahan
laboratorium harus memperhatikan komponen yang dapat menimbulkan
kebakaran tersebut.
Langkah – Langkah Penyimpanan
1. Bersihkan Ruang dan Penyimpanan Alat dan Bahan
2. Periksa data ulang alat dan bahan yang ada
3. Kelompokkan alat dan bahan yang ada berdasarkan pada keadaan alat dan bahan di atas
4. Penyimpanan dan penataan alat dan bahan disesuaikan dengan fasilitas Laboratorium, keadaan alat dan bahan diatas.
Kesimpulan
Untuk
memberdayakan laboratorium diperlukan beberapa keterampilan. Salah satu
keterampilan tersebut adalah dapat menata, mengadministrasikan, dan
menginventarisasi alat dan bahan.
Pengelolaan
laboratorium kimia berkaitan dengan pengelola dan pengguna, fasilitas
laboratorium (bangunan, peralatan laboratorium, bahan kimia), dan
aktivitas yang dilaksanakan di laboratorium yang menjaga keberlanjutan
fungsinya.
Penataan
dan penyimpanan alat didasarkan pada keadaan laboratorium yang
ditentukan oleh fasilitas, susunan laboratorium, keadaan alat, dan
kepentingan pemakai ditentukan berdasarkan kemudahan dicari dan dicapai,
serta keamanan dalam penyimpanan dan pengambilannya. Berdasarkan
keadaan alat, maka alat dapat dikelompokkan atas jenis alat, jenis bahan
pembuat alat, seberapa sering alat tersebut digunakan, atau jenis
percobaan.
Alat dan bahan yang ada hendaknya diletakkan ketempat semula setelah
selesai digunakan dan dibersihkan sehingga tetap awet dan tidak
mengundang terjadinya bahaya.
Untuk
pemesanan atau informasi silahkan hubungi alamat kontak kami :
CV.ASAKA PRIMA | DUTA MEDIA GROUP.
PERCETAKAN & DISTRIBUTOR ALAT LAB & PERAGA PENDIDIKAN.
Jl.Maulana Hasanudin No.52 Cipondoh - Kota Tangerang
021 5570 1397
021 5570 2265
0813.1019.7873
WA.0812.123685.89
WA.0877.7432.4146
0813.8053.7399 www.asakaprima.net asakaprima@gmail.com
PERCETAKAN & DISTRIBUTOR ALAT LAB & PERAGA PENDIDIKAN.
Jl.Maulana Hasanudin No.52 Cipondoh - Kota Tangerang
021 5570 1397
021 5570 2265
0813.1019.7873
WA.0812.123685.89
WA.0877.7432.4146
0813.8053.7399 www.asakaprima.net asakaprima@gmail.com